Ketua Majelis Ma’arif Perguruan Islam Pondok (PIP) Tremas, KH. KRT. Luqman Harist Dimyathi mengatakan, bahwa memperingati Nuzulul Qur’an sebagai sarana untuk mengingat bahwa umat muslim mempunyai al-Quran. Menurutnya, kitab suci al-Quran harus dimanfaatkan sebaik mungkin di bulan Ramadhan ini.
“Mari kita ingat Quran, kita ini punya al-Quran, ini syahrul Quran dan Ramadhan Syahrul Quran. Tolong yang belum khatam ayo segera dikhatami. Bukan itu target tapi bagaimana kita sebagai orang yang meyakini Quran sebagai kitab suci kita,” katanya.
Penegasan tersebut disampaikan saat acara Dzikro Nuzulul Quran dan Wisuda Khotmil Quran bil Ghoib dan Bin Nadzri bersama Santri dan Masyarakat Desa Tremas di halaman masjid pesantren setempat, Selasa (11/04/202).
Kiai penyandang gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Surakarta itu menyampaikan, negara Indonesia sangat luar biasa dalam hal Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Pasalnya, ada Keputusan Presiden (Keppres) yang bagaimana hari-hari besar Islam selalu diperingati oleh negara.
“Mulai dari Presiden, Gubernur, Kabupaten, Kota, Kecamatan, dan desa semua memperingati. Ini luar biasa, di negara lain tidak ada,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, peringatan berasal dari kata ingat,. Bahkan umat muslim diingatkan setiap minggu dengan khutbah jum’at agar tidak tersesat.
“Saya sekali lagi menyampaikan, peringatan berasal dari kata ingat, ben eling, wong kui nek ora dielingne yo ora karuan, mulo ono setiap minggu ono khutbah jum’at iku ben eling. Diingatkan secara formal begini ini ya nanti terkadang bisa lupa,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia negara yang hebat dan luar biasa karena telah memberikan afirmasi terhadap hari besar Islam, tentu konsekuensinya semua elemen juga harus melaksanakan.
“Alhamdulillah di Tremas ini pondok pesantren dan pemerintah desa sinergi bisa melaksanakan memperingati hari besar islam yaitu nuzulul Quran,” tandasnya.