Pola Pikir Masyarakat Dipengaruhi Oleh Media

0
1507

Jakarta: Media saat ini sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Anak sekolah lebih terpengaruh oleh media dibanding dengan gurunya. NU bisa menjadi pandangan umum masyarakat jika kita bisa berperan dalam media, khususnya media online.

Demikian ditegaskan oleh aktivis sosial, pegiat media sekaligus Pimred NU Online, Savic Ali yang menjadi narasumber dalam kegiatan Workshop ‘Penguatan Jaringan Anti-Radikalisme di Dunia Maya untuk Ulama Muda’ Selasa (16/6) di Hotel Acacia Jakarta Pusat.

Savic menambahkan, bahwa kiai kharismatik masih sangat dibutuhkan oleh sebagai panutan masyarakat serta kiai-kiai di kampung dengan pemahaman Islam yang membumi. Masyarakat kita butuh patron atau kiai. Tetapi, sekarang dengan media, masyarakat tidak butuh bertanya kepada kiai, cukup di media. “Hal ini jadi tantangan besar bagi generasi NU untuk aktif menyebarkan paham NU di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dia melanjutkan, fungsi media adalah sebagai katalis untuk melakukan perubahan. Media online lebih murah daripada membangun media cetak sehingga dakwah agama bisa dilakukan melalui online. “Asal kita konsisten dan fokus sehingga terkelola dengan baik,” tuturnya.

Tantangan media Islam moderat sangat besar, ucapnya, karena media didominasi oleh situs-situs radikal. Optimisme media moderat lebih banyak sehingga tantangan bisi dihadapai dengan baik. Internet bisa dimanfaat kan untuk membangun pemahman NU di tengah masyarakat.

“Ciri media sosial adalah viral, sangat kuat, jika kita mampu menciptakan konten. Media sosial juga  mampu mempengaruhi kondisi psikis seseorang.  Nah, jika setiap Pesantren mampu membuat portal Islam tersendiri mempunyai potensi yang sangat besar. Jika tiap pesantren mengumpulkan ribuan alumninya untuk mengisi portal atau situs dengan menulis berita. Sehingga NU akan mendominasi dunia maya,” tukas Savic. (www.nu.or.id)