Kiai dan Pengurus Pondok Tremas Disuntik Vaksin Covid-19

0
1102

Tremas- Setelah menanti beberapa waktu, akhirnya pengasuh dan pengurus Pondok Tremas Pacitan disuntik vaksin Covid-19, Kamis (27/5). Program vaksinasi ini sebagai ikhtiar pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan pesantren.

Pengasuh Pondok Tremas KH Luqman Haris Dimyathi menyampaikan bahwa vaksinasi merupakan sesuatu yang sangat dinanti-nantikan oleh keluarga besar Pondok Tremas. Hal ini untuk kemaslahatan dan kepastian kesehatan baik bagi keluarga maupun pengurus yang memang selalu berinteraksi dengan para santri.

“Sejak Februari kita sudah menyetorkan data ke pusat, tapi mungkin karena keterbatasan dan lain sebagainya jadi tertunda. Alhamdulillah kami bersyukur vaksinasi dosis pertama ini telah dilaksanakan,” kata Kiai Luqman.

Program vaksinasi ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan dan Dinas Kesehatan. Dalam daftar yang diterima panitia, setidaknya akan ada 250 orang yang mengikuti vaksinasi ini.

“Kegiatan vaksinasi di Pondok Tremas menyasar kepada jajaran pengasuh dan pengurus. Sekitar 250 kuota disiapkan, dan data sudah kami setorkan,” kata salah seorang pengurus, Ustadz Syafik Abdillah.

Vaksinasi dosis pertama di Pondok Tremas ini sebagai penanda dimulainya program vaksin terhadap sekolah swasta maupun pesantren di Kabupaten Pacitan.

Pengurus Pondok Tremas tampak mengantri untuk divaksin

Sesuai dengan program Bupati dan pemerintah pusat, dimana sebelum kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan maka seluruh tenaga pendidik harus mengikuti vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan.

“Dimulai dari Pondok Tremas dan akan dilanjutkan ke pesantren-pesantren yang lain,” Ucap Indrata Nur Bayu Aji, Bupati Kabupaten Pacitan dalam sambutannya.

Tidak hanya itu, bupati yang kerap disapa Mas Aji tersebut juga mengunjungi sekaligus meresmikan sebuah Balai Pengobatan Pondok Tremas yang sudah difungsikan sejak sebulan yang lalu.

Balai pengobatan ini kedepannya akan difungsikan untuk mengatasi masalah kesehatan para santri baik putra maupun putri. Namun sementara yang telah layak pakai adalah balai kesehatan santri putra, sedangkan di putri masih dalam masa perbaikan. (Anwar Sanusi/Media Watch Attarmasi).