Ustadz Senior Pondok Tremas Jelaskan Keutamaan Majelis Ilmu

0
976

Pacitan- Assatidz senior Pondok Tremas Pacitan, Ustadz Riyanto menyampaikan, begitu mulia kedudukan majelis ilmu, hingga Rasulullah menyebutkan bahwa didalam majelis ilmu akan diikuti oleh para malaikat. Tak hanya itu, beliau bahkan mengistilahkan majelis ilmu sebagai taman-taman surga.

“Nabi Muhammad SAW bersabda: Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berzikir.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi menjawab, ”Yaitu halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu),” katanya.

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Riyanto saat menyampaikan hikmah Halal Bihalal yang diadakan Santri FORMASI bersama masyarakat Desa Sambong, Kecamatan Pacitan, Senin (9/5).

Dijelaskan olehnya, Majelis yang memiliki faedah sesuai ajaran Islam yakni yang di dalamnya diajarkan tentang tauhid, aqidah, ibadah yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. muamalah, dan lain sebagainya.

“Dengan demikian, setiap Muslim hendaknya memperbanyak mengikuti pertemuan-pertemuan agama, majelis taklim atau majelis ilmu baik di masjid, mushala, kantor, atau rumah, yang akan meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pengetahuan,” ungkapnya.

Sementara itu pembimbing organisasi Formasi Ustad Aziz Syaifudin mengapresiasi kegiatan halal bi halal santri Pondok Tremas bersama masyarakat Desa Sambong tersebut.

Ia juga berpesan kepada para santri agar bisa menyikapi setiap anugerah yang ada dengan penuh kesyukuran.

“Kita tidak tahu akan ke mana jalur kehidupan kita ke depan, namun kita tahu bahwa setiap tahapan adalah bagian dari rencana besar Allah bagi kehidupan kita di masa depan,” katanya.

Menjadi pengurus organisasi, menurutnya, harus diniati dengan ikhlas dan menjalankanya dengan maksimal. Hal ini akan menjadi bekal kita pada saat nanti berkecimpung di masyarakat.

“Oleh karena itu, gunakan kesempatan ini secara maksimal dengan siap menjadi laksana jarum detik pada sebuah jam,” ucapnya.

Jarum jam tidak melihat apakah temannya bergerak atau hanya sesekali saja bergerak, namun dia terus berlari, berkerja dan berinovasi.

“Karena hanya dengan cara itu jam (organisasi) itu akan hidup dan dirasakan,” pungkasnya.

Redaktur : Zaenal Faizin