Berikut Alasan Gus Yahya Tidak Ragu Datang ke Pacitan

0
1111
Ketua Umum (Ketum) PBNU KH. Yahya Cholil Staquf bersama dengan Pengasuh Pondok Tremas, KH. Fuad Habib Dimyathi dan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji saat menghadiri Pelantikan pengurus PCNU Pacitan.
Ketua Umum (Ketum) PBNU KH. Yahya Cholil Staquf bersama dengan Pengasuh Pondok Tremas, KH. Fuad Habib Dimyathi dan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji saat menghadiri Pelantikan pengurus PCNU Pacitan.

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Tsaquf atau Gus Yahya dan rombongan resmi melantik kepengurusan PCNU Pacitan masa khidmat 2023-2028. Tenyata, selain itu juga ia niatkan untuk menapaki kembali jejak para ulama NU masa silam.

“Saya merasa bahwa ini kesempatan untuk bertafaul kepada bekas atau jejak kemuliaan besar yang pernah ada di dalam NU ini. Salah satunya KH Dimyati spesialis ilmu fiqih abad 19,” katanya, Sabtu (24/06/2023).

Dirinya menyampaikan, alasan kuat datang khususnya di Kabupaten Pacitan yakni keyakinannya (Gus Yahya; red) bahwa NU merupakan organisasi yang mengikuti rekam jejak Nabi Muhammad SAW yang diteruskan para ulama, seperti Almaghfurlah KH Muhammad Dimyati pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas.

“Saya mendengar sendiri cerita KH Maimoen Zubair, santri tempo dulu kalau belum ngaji ke KH Dimyati di Tremas, maka belum dianggap ngaji. Itulah kenapa saya ingin bertafaul di Pacitan,” jelasnya.

Gus Yahya meminta kepada PCNU Pacitan untuk mengingat beratnya berjuang dan melayani kebutuhan umat. Oleh karenanya, PCNU Pacitan harus berkomitmen menjalankan roda organisasi sebagaimana mestinya.

“Pengurus NU semuanya ini tanggungan dunia akhirat, jangan dikira ringan, buktikan saja nanti. Jangan kebanyakan alasan untuk meninggalkan tugas, apapun yang dihadapi tidak berhak mengeluh,” terangnya.

Tampak hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Bupati (Wabup) Gagarin bersama jajaran forum komunikasi pemerintah daerah atau Forkopimda. Juga hadir Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Pimpinan Perguruan Islam Pondok Tremas, KH Fuad Habib Dimyathi beserta sejumlah tokoh.