Mendidik Anak Kecil Perlu Kesabaran, Benarkah?

0
1787

Tremas – Pondok Tremas Pacitan resmi memulai rangkaian kegiatan Haflah Akhiruddirosah dan Wisuda Purna Belajar santri kelas III Madrasah Aliyah Salafiyah Mu’adalah dengan menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Guru Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), Jum’at –Sabtu (20-21/5).

Diklat yang bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pacitan ini diikuti oleh 500 santri dan puluhan Ustadz -ustadzah pengelola TPQ Madin se- Kabupaten Pacitan. Panitia Diklat menghadirkan trainer pembina guru/ustadz dan pendongeng kenamaan dari Yogyakarta, Ust Wuntat Wawan Sembodo.

Pengasuh KH Luqman Harits Dimyathi mengatakan, santri lulusan pesantren harus mau mengamalkan ilmunya dengan terjun dan mengajari masyarakat sekitar tempat mereka tinggal dengan ilmu yang telah mereka peroleh dari pesantren.

“Tidak boleh seorang santri itu menyembunyikan ilmunya. Ilmu harus diajarkan dan disebarluaskan kepada masyarakat sekitar,” ungkapya.

Terjun mengamalkan ilmu, kata Kiai Luqman, terlebih dahulu harus dimulai dari hal terkecil, yakni dengan mengajari anak-anak kecil belajar Al Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama di Mushalla atau di masjid. Taman pendidikan  Qur’an dan Madrasah Diniyah, Menurutnya, merupakan tempat berpijak bagi santri untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

“Diklat ini sengaja dilakukan untuk membekali para santri agar mampu mengajari dan mendidik anak-anak kecil dengan baik. Sebab, mendidik anak kecil lebih sulit daripada mendidik anak remaja. Maka diperlukan kemampuan khusus untuk menanganinya” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi PD & Pontren Kemenag Pacitan, Mutongin yang hadir membuka acara mengatakan, Kementrian Agama merasa terbantu dengan diadakanya Diklat yang diadakan oleh Pesantren Tremas Pacitan ini. Sebab diantara program dari Kemenag yakni membina, mengembangkan dan meningkatkan kulitas guru TPQ-Madin.

“Kami merasa terbantu sekali. Semoga kerjasama ini terus berlanjut. Dan kami berharap Diklat ini bisa bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikanTPQ danMadrasah Diniyah yang ada di KabupatenPacitan,” katanya.

Sementara itu, Ust Wuntat Wawan Sembodo menyampaikan materi Diklat dengan kreatif dan menarik.Dengan gaya humornya, dia berhasil membuat ratusan peserta terpingkal-pingkal. Betapa tidak, dia mampu menirukan dan mempraktekkan sosok anak kecil dengan segala keluguan dan kelucuanya.

Dia menyampaikan beberapa materi, seperti pengelolaan management TPQ, metode BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi), dan metode pembelajaran Al-Qur’an, melalui metode Qiroati.

“Bila kita mengajar anak, maka kita harus benar-benar masuk kedalam dunia mereka,” ujarnya

Sementaraitu, puncak HaflahAkhiruddirosahdan Wisuda Purna Belajar Santri akan berlangsung pada Jum’at malam (27/5). Beberapa kegiatan lain akan digelar, seperti tasyakuran dan penutupan asrama, Wisuda santri TPQ Madin, Mega Konser Sanggar Seni Attarmasi (Garnisi) dan pengajian yang rencananya akan dihadiri oleh Rais A’am PBNU KH Ma’ruf Amin.