Lakukan Shalat, Lalu Pasrahkan pada Allah SWT

0
2156

Tremas- Pengasuh Pondok Tremas Pacitan KH Fuad Habib Dimyathi kembali mengingatkan sejarah awal diperintahkanya shalat lima waktu yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad dari Allah melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Peristiwa itu merupakan sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa yang hanya ada pada diri Nabi Muhammad.

Shalat memiliki hikmah dan fungsi untuk mengingatkan manusia akan hakekatnya  dia hanyalah  seorang hamba Allah. Shalat menjadi perantara seorang hamba untuk mengabdi kepada Allah SWT.

“Shalat, shalat, dan shalat. Berapa kali disebutkan. Berapa kali didengungkan. Tapi apakah kita sudah benar-benar shalat. Apakah kita sudah benar-benar ngabekti (berbakti) kepada Allah melalui perwujudan shalat kita,” demikian kata Kiai Fuad dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh santri Pondok Tremas Pacitan, Kamis (12/4) malam.

Menurut kiai lulusan pesantren Krapyak Yogyakarta itu, shalat lima waktu merupakan perintah agama yang sangat tinggi kedudukannya. Sehingga dalam kondisi apapun shalat tidak boleh ditinggalkan. Demikian pula shalat harus dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan agama.

“Ojo pisan-pisan kok tinggalke sholatmu (jangan sekali  kali meninggalkan shalatmu).  Ojo kok entengke sholatmu. (Jangan sekali-kali meremehkan shalatmu). Kalaupun sampai tertinggal (waktunya) harus segera diqodho,” pesanya dihadapan ribuan santri yang memenuhi halaman masjid.

Bagi seorang hamba, imbuh Kiai Fuad, sayogianya tidak menghitung-hitung pahala dari ibadah shalat yang telah dia kerjakan. Namun shalat dikerjakan semata-mata dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Sing penting shalat. Dilakoni toto corone ( yang penting menjalankan shalat dengan melakukan tata  caranya). Setelah itu kita pasrahkan shalat kita kepada yang maha kuasa. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil alamin,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kiai Fuad mengajak santri untuk lebih giat lagi dalam menjalankan ibadah. Yakni dengan melakukan berbagai ibadah shalat sunnah.

“Syukur-syukur shalat kalian ditambahi dengan shalat qobliyah-ba’diyah, shalat dhuha, shalat taubat, shalat tasbih, shalat tahajud. Nanti dengan anugerah dan keutamaan dari Allah, Insyaallah shalat-shalatmu sing tambahan itu iso nambeli shalat sing keter-keter tadi (insya Allah dengan tambahan shalat Sunnah tadi dapat menutup shalat-shalat yang kurang sempurna itu),” pungkasnya.