Gus Asna Sebut AI Peluang Baru untuk Pesantren Menuju Era Digital

0
54
Gus Asna
Gus Asna

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membuka babak baru dalam dunia pendidikan, termasuk di pesantren. Gus Muhammad Farhi Asna, pengasuh Asrama Al Widadiyah Pondok Tremas, melihat potensi besar AI untuk memperkaya proses pembelajaran di lingkungan pesantren.

Dalam wawancaranya, Gus Asna mengungkapkan bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi pendidik dan santri. “AI dapat membantu guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Sementara itu, santri dapat memanfaatkan AI untuk mencari informasi, menyelesaikan soal, bahkan berlatih berbicara dalam berbagai situasi,” jelasnya Jum’at (29/11/2024).

Tantangan dan Solusi

Meskipun demikian, Gus Asna juga menyadari adanya tantangan dalam penerapan AI di pesantren, terutama terkait dengan nilai-nilai agama. “AI adalah alat, bukan guru. Kita perlu bijak dalam menggunakannya agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama yang kita anut,” tegasnya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Gus Asna menyarankan agar penggunaan AI diintegrasikan dengan kurikulum pesantren yang sudah ada. “Kita bisa mulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti menggunakan AI untuk membuat soal-soal latihan atau membantu dalam penelitian. Namun, kita harus selalu mengawasi dan memastikan bahwa penggunaan AI tidak menggantikan peran guru dalam memberikan bimbingan dan pengajaran,” ujarnya.

Pentingnya Literasi Digital

Gus Asna juga menekankan pentingnya literasi digital bagi para pendidik dan santri. “Perkembangan teknologi sangat cepat. Jika kita tidak mengikuti perkembangannya, kita akan tertinggal. Oleh karena itu, kita perlu terus belajar dan meningkatkan kemampuan kita dalam memanfaatkan teknologi,” imbuhnya.

AI untuk Pengembangan Keterampilan Santri

Salah satu contoh penerapan AI yang menarik adalah dalam program pembuatan konten serial Fikih Santri di Asrama Al Widadiyah. Gus Asna menjelaskan bahwa AI digunakan untuk membantu dalam penulisan dialog dan skenario, sehingga santri dapat lebih fokus pada pengembangan kreativitas dan kemampuan berakting.

Harapan untuk Masa Depan

Gus Asna berharap AI dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. “Dengan bantuan AI, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan menyenangkan. Selain itu, AI juga dapat membantu kita dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” pungkasnya.