Tremas : Ribuan santri dan masyarakat menghadiri puncak acara peringatan Haul Almahgurlah KH. Habib Dimyathi ke-16 dan Pengajian Akbar Dzikro Maulid Nabi Muhammad SAW di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur, Rabu Malam(29/01).
Peringatan haul diisi dengan semaan Al-Qur’an oleh para santri, ziarah ke makam Masyayikh di maqbaroh Gunung Lembu dan pembacaan tahlil akbar bersama santri, alumni dan masyarakat.
Selain dihadiri oleh ribuan masyarakat, kegiatan ini juga dihadiri oleh para alumni dari berbagai periode dan wali santri dari seluruh daerah di indonesia. Sehingga semakin menambah semarak acara yang berlangsung sekali dalam setahun itu.
Pengajian Akbar menutup rangkaian Puncak acara Haul KH.Habib Dimyathi ke-16 dan Haflah Maulid Nabi Muhammad SAW, panitia menghadirkan penceramah dari Kota bengawan Solo, KH. Abdul Karim Ahmad pengasuh Pesantren Al-Qur’any Mangkuyudan dan pimpinan Majlis JAMURO.
KH. Fuad Habib Dimyathi, Pengasuh Pondok Tremas dalam sambutanya menyampaikan bahwa kecintaan kita kepada nabi diwujudkan dengan kehadiran kita di Majlis Maulidurrosul ini, rasa mahabbah yang akhirnya kita akan menjadi Antum Maaman Ahbabtum, rasa mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW mejadikan kita besok bersama dengan Rasulollah SAW.
“Suatu hal yang luar biasa ketika kita bisa bersama Rasulollah karena ketika nabi adam, semua nabi ,semua rosul sudah tidak ada lagi yang sanggup meberi pertolongan hanya Gusti Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang memberi kesanggupan untuk memberi syafaat kepada kita” ungkap beliau
Bila kita mencintai, mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW kita ikuti dan meneladani beliau Fi Aqwalihi, Fi Af’alihi Fi Ahwalihi, itu menunjukkan kita menjadi umat yang berbakti kepada nabi dan Alah SWT
“Mudah mudahan kita semua, anak turun kita semua menjadi orang- orang yang mempunyai mahabbah, rasa cinta dan rasa sayang kepada baginda Nabi Muhammad SAW” harap beliau.
Sementara itu, Gus Karim dalam ceramahnya menyampaikan tentang keutamaan orang-orang yang dicintai olen Nabi Muhammad SAW. Dimana orang yang selalu membaca sholawat adalah orang-orang yang sangat dirindukan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
“ Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tengah mengadakan halaqoh, tiba-tiba Nabi Muhammad SAW menangis, lalu para sahabat bertanya kepada Nabi, Yaa Nabi : kenapa engkau menangis, Lalu nabi menjawab : aku menagis karena merindukan orang-orang yang mencintaiku, Shabat bertanya kembali: apakah kami ini tidak termasuk orang ang yengkau rindukan? Nabi Muhammad SAW menjawab : Man amana bii walam yaronii,aku merindukan orang-orang yang tidak pernah berjumpa kepadaku Namun mereka percaya dan mereka mencintaiku”.
Orang yang selalu membaca sholawat, lanjur Gus Karim hidupnya akan selalu merasa tenang dan tenteram karena sholawat adalah sebagai obat bagi hati yang tengah gundah.