Rembang : Dihadapan seratusan Mahasantri Mahad Aly Attarmasi, Rois Aam PBNU, KH. Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus menyampaikan perbedaan antara umat islam di Indonesia dan umat islam Arab Saudi. Meski keduanya menganut agama yang sama tapi masing-masing memiliki kekhasan budaya yang berbeda.
Pakaian yang dikenakan umat islam di arab saudi tidak sama dengan pakaian yang dipakai oleh kaum muslim indonesia. Di indonesia, kata Gus Mus, kaum muslim biasa memakai baju khas budaya setempat, seperti batik, sarung perbeci hitam dan lain lain. Umat islam indonesia tidak mau kalau dipaksa memakai pakaian yang bukan pakaian budaya asli indonesia seperti Jubah dan sorban yang dikenakan oleh orang islam di arab saudi.
Pengasuh Pesantren Roudlotuttolibin ini berpesan berpesan kepada Mahasantri agar dalam meneladani Nabi Muhammad SAW dan mempelajari agama islam dilakukan secara utuh, Menurut Beliau, Nabi Muhammad SAW termasuk pribadi yang menghargai tradisi setempat.
“Rasulallah SAW memakai jubah, memakai sorban dan berjenggot ya karena tradisi orang Arab seperti itu. Abu Jahal juga berpakaian yang sama, berjenggot pula. Bedanya kalau Rasul itu wajahnya tersenyum ( tabasam) karena menghargai tradisi setempat. Nah, tetapi kalau Abu Jahal itu wajahnya pemarah. Silahkan anda mau pilih yang mana?” katanya di Kediaman Beliau di Jl. KH Bisri Mustofa Leteh, Rembang
Selain berbicara tentang perkembangan islam indonesia, Gus Mus merasa perihatin dengan maraknya perusakan situs-situs peningalan islam seperti rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Siti khotijah yang diratakan oleh pemerintah arab saudi. Padahal, menurut beliau, situs-situs tersebut adalah sebagai bukti otentik bahwa Nabi Muhammad SAW pernah lahir disana dan menyebarkan islam disana.
Terlebih, sekarang muncul beberapa Buku sejarah islam, Ensiklopedi yang ditulis oleh seorang orientalis yang sama sekali tidak menyebut peran Wali songo yang telah berdakwah menyerbakan agama islam di indonesia. Pesantren, Kata gus mus harus menjadi garda terdepan dalam melawan pemahaman yang bermacam-macam itu.
“Ini beberapa tantangan kita kedepan” ungkap Gus Mus