Melihat Santri Kelas III MA Menjadi Pengajar Sehari

0
1615

Tremas : Sudah menjadi sebuah tradisi, setelah bertahun-tahun mendapatkan ilmu di bangku madrasah. Santri Kelas III Madrasah Aliyah Mu’adalah Putra-Putri diberi sebuah tugas untuk mempraktekkan dan mengembangkan keilmuan yang dimilikinya.
Seperti yang terlihat beberapa hari ini, seluruh santri kelas III MA seperti biasa masuk keruang kelas madrasah, bukan duduk sebagai seorang murid, namun kali ni mereka menjadi seorang pengajar yang harus menyampaikan keilmuan kepada adik kelasnya selama satu hari. Kegiatan ini dikenal dengan nama Praktek Mengajar Santri.
Kegiatan Praktek mengajar yang berlangsung sejak Sabtu-Kamis ( 09-13 Mei ) berjalan dengan lancar, para santri diberi tugas mengajarkan satu mata pelajaran kepada adik kelasnya. Dalam prakteknya, santri didampingi oleh seorang ustadz yang bertugas sebagai penilai.
KH.Luqman Harist, Selaku Ketua Majlis Ma’arif Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan menyampaikan bahwa ilmu adalah amal. Seberapapun ilmu yang didapat di bangku madrasah harus dapat diamalkan.
Dengan kegiatan praktek mengajar ini para santri diharapkan dapat mengamalkan dan mengembangkan ilmunya baik secara praktis maupun teoritis. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat keyakinan santri bahwa sistem pendidikan salafiyah ala Pondok Tremas yang cocok untuk digunakan sebagai bekal dakwah dan diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
Sejalan dengan tujuan kegiatan praktek mengajar dan misi dakwah Pondok Tremas, KH. Fuad Habib berharap kepada para santri untuk menjadi manusia yang benar-benar islami, dalam arti bisa menjalankan praktek keislaman yang benar, bukan sekedar simbol dalam memahami makna islam yang begitu luas ini.