Tremas – Musibah yang dialami oleh Alm Khoirul Aziz (16 Tahun) Santri Pondok Tremas Pacitan hingga meninggal dunia sebab tenggelam saat berenang di Pantai Dangkal menyisakan duka dan perhatian bagi keluarga besar Pondok Tremas Pacitan.
Setelah sekitar 10 Jam berada didalam air, tubuh santri itu berhasil ditemukan oleh tim SAR Pacitan pada pukul 02.30 dalam keadaan telah meninggal. Saat ditemukan, tubuhnya sudah kaku dengan posisi tangan bersedekap seperti layaknya orang sholat dan kakinya dalam keadaan lurus. Yang mengherankan, perutnya tidak nampak kembung kemasukan air laut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Khoirul Aziz santri Asrama Nahdloh Attarmasi ( NA ) yang berasal dari Dusun Gondang, Selomerto, Kecamatan Giriwoyo,Wonogiri Jawa Tengah, mengalamai musibah usai melakukan rangkaian kegiatan khataman kitab Riyadlussolihin.
Pada jum’at pagi ( 27/11), sekitar pukul 09.00 puluhan santri tremas didampingi santri senior berangkat menuju makam sesepuh Pacitan, Simbah Yahuda di Lorok Kecamatan Ngadirojo, untuk berziarah. Kegiatan ziarah itu sebagai wujud syukur telah dikhatamkanya pengajian Kitab Riyadhussolihin beberapa waktu lalu.
Usai melakukan ziarah, para santri berniat melepas penat dengan mengunjungi dan menikmati keindahan Pantai Pidakan di Desa Jetak Kecamatan Tulakan. Beberapa lama mereka asyik menikmati suasana pantai tersebut. Dirasa cukup puas, Pada jumat sore sekitar pukul 15.00 mereka kemudian bergeser ke tempat lain yaitu ke Pantai Dangkal Desa Worawari Kecamatan Kebonagung yang berada beberapa kilometer dari Pantai Pidakan.
Di pantai dangkal inilah musibah itu terjadi, saat asik menikmati indahnya pantai dengan cara berenang, Khoirul Aziz bersama dua orang temanya terseret ombak. ketiganya sempat berusaha saling menolong, namun karena ombak yang begitu besar, tubuh Aziz terseret ombak hingga tenggelam. Beruntung kedua temanya Iqbal dan Jibril berhasil selamat dari musibah itu. Kejadian laka laut itu terjadi pukul 15.30
Mengetahui ada santri yang tertelan ombak, nelayan disekitar pantai langsung melakukan upaya pertolongan dan pencarian dengan menggunakan perahu. Namun karena situasi sudah mulai gelap dan tidak memungkinkan lagi untuk dilakukanpencarian, maka proses pencarian dihentikan sementara.
Jum’at malam, Tim SAR Pacitan bersama beberapa pengurus Pondok Tremas bergerak cepat melanjutkan proses pencarian di sekitar lokasi tenggelamya korban. Turut membantu proses pencarian korban, personel BPBD pacitan, Kepala Sie Tramtib Kecamatan Kebonagung, RAPI Pacitan, Polsek kebonagung, Kamladu Pacitan, Dinas Perikanan dan Keluatan, Koramil kebonagung, anggota SAR Linmas Satpol PP pacitan, Pokwasmas dan warga masyarakat sekitar.
Berdasarkan keterangan Syamsoel Hadi, salah satu petugas SAR Pacitan, tubuh Khoirul ini ditemukan bibir Pantai Dangkal, di dekat lokasi korban terseret ombak. “Korban di temukan oleh teman-teman RAPI Rescue Pacitan bersama warga masyarakat serta keluarga korban dan juga keluarga besar Pondok Tremas yang saat itu berada di tempat kejadian musibah,” ujarnya seperti dikutip dari portal Pacitanku.com
Sabtu Pagi ( 28/11), Jenazah dimandikan dan disemayamkan di Asrama Nahdloh Attarmasi, jenazah kemudian dibawa ke Masjid Pondok Tremas untuk diholatkan dan diberikan penghormatan terakhir.
Jenazah kemudian dibawa oleh keluarga dengan menggunakan mobil ambulance menuju kampung halamanya di Gondang, Selomerto, Giriwoyo, Wonogiri. Beberapa pengurus Pondok Tremas turut menghantarkan jenazah.
Siang ini selepas dzuhur, Jenazah Alm Khoirul Aziz akan dimakamkan di kampung halamanya di Gondang, Selomerto, Giriwoyo. Beberapa pengasuh Pondok Tremas direncanakan turut mengikuti proses pemakaman.
Belajar dari musibah ini, semoga dapat menjadi perhatian bagi para santri lainya agar selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan di luar Pondok khususnya bermain di laut selatan yang terkenal akan keganasan ombaknya itu.