Tremas : Pengurus pusat himpunan pengusaha santri indonesia atau HIPSI menggelar acara Diklat Wirausaha Pesantren yang bertempat di Aula Rusunawa Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur. Senin (12/01) siang. Acara diklat digelar atas kerjasama Robithah Ma’ahid Islamiyah (RMI-NU) Pacitan dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) pacitan.
Acara diikuti oleh 80 Peserta yang terdiri dari para kyai, santri perwakilan pondok pesantren se kabupaten pacitan dan beberapa badan otonom NU seperti GP Ansor, Fatayat,IPNU, IPPNU serta PMII.
Hadir pula pimpinan bank Mandiri,bank BNI, Dinas Koperasi dan Kementerian Agama Pacitan.
KH.Luqman Harist Dimyati dalam sambutanya merasa bangga dengan adanya acara diklat ini, untuk yang pertama kalinya Hipsi hadir di pesantren pacitan dengan harapan dapat membawa angin segar bagi kebangkitan ekonomi pesantren.
” Pondok pesantren harus kaya, harus mandiri agar tidak mengharapkan bantuan dari luar atau mengajukan proposal kepada pemerintah” ungkap kyai muda yang tercatat sebagai wakil ketua PWNU Jawa Timur ini.
Beliau berharap setelah adanya diklat wirausaha ini akan muncul ide baru dan kegiatan lain yang mendorong pesantren untuk aktif mengembangkan program ekonomi yang berbasis pesantren.
Sementara itu, KH.Muhammad Ghozali, ketua umum HIPSI dalam sambutanya memaparkan tentang Visi dan Misi organisasi yang dipimpinya. HIPSI Menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri/alumni yang mandiri, Mensinergikan kekuatan ekonomi santri Indonesia, Menjadi katalisator peningkatan kesejahteraan ummat
“Target kita Mencetak 1 juta santri pengusaha pada tahun 2022” kata Gus Ghozali.
Melalui hipsi para santri akan dididik dan dilatih beberapa keahlian diantaranya Usaha Agro,IT, internet marketing,kuliner,dll.
Acara diklat diisi oleh beberapa pemateri diantaranya Sulaiman pengusaha kertas bekas dari jombang, Mahrus sokihin tokoh lingkungan peraih penghargaan kalpataru dari pasuruan, gus eko pengusaha singkong dari temanggung dan arifin pengusaha muda dari surabaya.