Gubernur Jatim: Ayo Mondok Solusi Dampak Liberalitas Informasi

0
1945

Pasuruan- Gubernur Jawa Timur H Soekarwo secara resmi membuka gelaran Silaturrahmi Nasional (Silatnas) perdana gerakan “Ayo Mondok”, Jum’at malam (13/5),  di Taman Candra Wilwatikta Pandaan Pasuruan, Jawa Timur.

Tampak hadir dalam acara pembukaan, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah, Ketua PP RMI NU KH Abdul Gaffar Rozin, Koordinator Nasional Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi, Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf dan Bupati Pasuruan H Irsyad Yusuf.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh PBNU dan PP RMI NU dengan menkampanyekan Gerakan Ayo Mondok. Menurutnya, gerakan kembali ke pesantren merupakan sebuah jawaban atas kegalauan dan keresahan dari dampak berkembangnya era digital.

“Revolusi digital harus diwadahi dengan cerdik. Dengan gerakan kembali ke pesantren, Nyantri lagi, ditepuk pundaknya oleh kiai lagi dan sorogan kuning adalah solusi yang luar biasa,” kata Gubernur disambut tepuk tangan ribuan hadirin.

Berkembangnya era digital, lanjut Pakde, membawa berbagai kemanfaatan dalam lini kehidupan. Namun, era digital juga menimbulkan berbagai macam masalah baru, seperti kejahatan, amoralitas, dan kekerasan. Pesantren merupakan jawaban terhadap liberalitas informasi. Pesantren satu-satunya tempat yang sangat efektif untuk menanamkan pendidikan moral dan spiritual kepada generasi bangsa.

” Sentuhan dari para kiai menimbulkan proses moralitas. Bila negara di duni ini ingin maju, maka harus menempatkan moralitas dan spiritual dalam pembangunan pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator nasional gerakan “Ayo Mondok” KH Luqman Harits Dimyathi dalam laporanya menyampaikan, sejak diresmikan pada 1 Juni 2015, gerakan ini mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat. Ayo Mondok berhasil menyadarkan kembali masyarakat, bahwa pesantren merupakan tempat utama untuk menuntut ilmu.

” Alhamdulillah, efek dari gerakan Ayo Mondok ini, kuantitas santri yang mondok di pesantren semakin hari semakin banyak,” jelasnya.

Katib Syuriyah PBNU  itu juga menghimbau kepada masyarakat untuk dapat memasukkan satu diantara putra-putrinya untuk belajar di pesantren. “Minimal satu dari putra putri kita, kita masukkan ke pesantren,” katanya.

Pembukaan Silatnas Perdana Ayo Mondok berlangsung meriah. Acara diisi dengan Launching lagu Gerakan Ayo Mondok yang dibawakan oleh grup Padang Howo Pasuruan, dan pemutaran Video profil Ayo Mondok dan profil Potensi Kabupaten Pasuruan.

Sementara Grup kenamaan Wali Band yang hadir menghibur peserta Silatnas dan masyarakat, didaulat menjadi Duta Gerakan “Ayo Mondok” tahun 2016.