Arjosari – Pengasuh Pondok Tremas Pacitan KH Luqman Harits Dimyathi secara khusus membaiat 80 Peserta Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser NU) yang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Arjosari, Ahad dini hari (31/1). 80 Peserta resmi menjadi anggota Banser NU dan diminta untuk berjuang membesarkan NU dan mengabdi untuk NKRI.
Sebelum membaiat, Kiai Luqman memberikan pertanyaan apakah mereka siap untuk berjuang membesarkan Nahdlatul Ulama. Secara serentak dangan tegas, para anggota Banser NU perwakilan dari seluruh Kecamatan di Pacitan ini menjawab,”siap!”.
“ Kalian adalah Banser Ansor, kader NU yang tangguh, apakah kalian siap membela NU?, apakah kalian siap berjuang untuk NU?” tanya Kiai Luqman.
Selanjutnya dengan diawali bacaan syahadat, Kiai Luqman yang merupakan Katib Syuriah PBNU ini mengucapkan isi baiat yang diikuti oleh semua anggota Banser NU. Dalam baiatnya, para anggota berjanji akan menjalankan perintah kewajiban Allah SWT dan Rasul-Nya, berjuang mengembangkan ajaran Islam Aswaja, membesarkan NU dan menjaga keutuhan NKRI.
Pembaiatan merupakan salah satu agenda Caraka malam Diklatsar Banser. Sebelum dibaiat anngota Banser terlebih dahulu diminta untuk mencium bendera merah putih, sebagai perenungan bahwa perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh para pahlawan, para ulama dan para santri dengan mempertaruhkan darah dan nyawa.
“ Ingat-ingatlah, bahwa merah putih ini dapat berkibar di nusantara karena pengorbanan embah-embah kita (para pendahulu kita),” tutur salah satu Pembina Ansor Arjosari, Zafri Wicaksana.
Anggota Banser diminta menjadi garda yang terdepan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) dari gangguan gerakan radikal yang saat ini mulai mengancam kedaulatan bangsa.
Pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser NU) ini digelar sejak Jum’at hingga Ahad (31/1) di Lapangan Desa Sedayu, Kecamatan Arjosari,Kabupaten Pacitan. Kegiatan yang bertema “Banser benteng ulama, pembela negara dan penegak agama” ini diisi dengan beberapa materi seperti, ke-NUan dan ke-Aswajaan, materi bela negara dan PBB, kedaruratan bencana, dasar-dasar bela diri, dan Ilmu kanuragan.