Tremas – Makam Sesepuh Pondok Tremas di Maqbaroh Gunung Lembu dan maqbaroh semanten terus ramai diziarahi para santri dan alumni. Selain untuk berdoa, melalui ziarah itu para alumni sedang menunjukkan bahwa ada kerinduan terhadap figur seorang kiai.
” Kulo kangen kalih poro masyayikh tremas “, ungkap salah seorang alumni yang tidak mau disebut namanya.
Bagi alumni Tremas, tradisi ziarah ke makam sesepuh bukan lagi sebuah kesunahan, tetapi merupakan kewajiban ketika telah menginjakkan kembali kakinya di Pondok Tremas ini. Ziarah juga sebagai cara memperkenalkan kepada generasi muda agar lebih mengenal figur seorang kiai.
” Saya mengajak anak-anak, biar mereka tahu disinilah makam guru-guru saya,” imbuhnya.
Selain sebagai bentuk penghormatan kepada para kiai dan guru yang telah mendidiknya, mereka banyak melakukan tawassul atau memohonkan doa agar hajatnya terkabulkan, sebab para santri meyakini bahwa para ulama dan kiai merupakan kekasih Allah SWT yang lebih dekat dengan-NYA.
Tak heran bila makam sesepuh Pondok Tremas ramai dipenuhi oleh para peziarah. Terlebih pada libur panjang tahun baru yang sekaligus berbarengan dengan liburan sekolah.
Mengingat semakin banyaknya peziarah, Pondok Tremas Pacitan terus berupaya memperbaiki sarana dan fasilitas makam seperti tempat wudhu dan penambahan lampu penerangan untuk peziarah dimalam hari.
