Tremas– Alunan hadroh mengiringi kedatangan seorang kiai yang dikawal oleh beberapa banser. Begitulah andaikata ingin menyebut sebagai simulasi bagi santri-santri yang mengikuti kegiatan Syarkhil Kitab.
Kegiatan yang masuk kedalam program kerja Panitia Dziba’iyyah Wal Khitobiyyah yang dipanitiai oleh kelas 2 MA putra ini, menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi seluruh santri.
Salah satu kegiatan yang hanya dilakukan setahun sekali dan diadakan di cawu terakhir serta diikuti oleh seluruh asrama putra. Syarkhil Kitab adalah salah satu metode berceramah yang menguraikan / menjelaskan isi dari dalam kitab turats.
Mengapa kegiatan tersebut sangat penting bagi seluruh santri? Karena kegiatan tersebut bisa meningkatkan, serta mengasah skill dan kemampuan untuk kreatif dalam berdakwah kelak dimasyarakat. Kemampuan untuk berkolaborasi, berkreasi ketika berceramah, bersholawat, bagaimana membuat hadirin memperhatikan ceramahnya dan sebagainya.
Pada kegiatan ini kitab yang digunakan yakni kitab Al barzanji, sebuah Kitab monumental karanganan syaikh Abu Ja’far Al Barzanji.
Menurut pembimbing Dzibaiyyah wal khitobiyyah, Ust. Hadi supriyanto hal tersebut sangat penting bagi seluruh santri karena banyak santri-santri yang notabenenya membaca kitab ini tetapi tidak mengetahui makna dan maksud dari setiap rowi didalam kitab Al Barzanji.
“Kegiatan syarkhil kitab tersebut menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting, karena mencakup beberapa hal penting yang mengandung unsur musikalisasi, dan menjadi ajang dalam mengasah dan melatih mental bagi santri yang diberi tugas untuk menjadi mubaligh supaya kelak siap ketika akan berhadapan dengan masyarakat,”jelasnya.
Kegiatan syarkhil kitab menjadi salah satu kegiatan seorang santri untuk berproses yang menjadikan kitab sebagai rujukan untuk diuraikan dan dijelaskan dengan baik kelak dikhalayak umum.
Penulis : Zaki Nuril Ilmi