Perguruan Islam Pondok (PIP) Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan menggelar peringatan 1 Abad NU sekaligus tasyakuran setelah menerima penghargaan sebagai pesantren tua yang berdiri lebih satu abad dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kegiatan yang diawali dengan pembacaan shalawat nariyah sebanyak 41 kali ditujukan untuk kesuksesan resepsi puncak 1 Abad NU ini diikuti oleh jajaran pengasuh, guru dan seluruh santri ini dipusatkan di masjid pesantren setempat, Senin, (06/02/2023).
Pengasuh Pondok Tremas, KH. KRT. Luqman Harist Dimyathi mengatakan, mengajak para santri untuk bersyukur atas penghargaan yang diterima oleh PBNU. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi PBNU terhadap kiprah pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun. Pemberian sertifikat dan tropi dilakukan di Teater Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa (31/01/2023) lalu.
“Alhamdulillah, ini semua wajib kita syukuri. Yang paling sahih, Tremas berdiri sejak 1820 silam, tapi terkenalnya 1830, nggak apa-apa, kedepan kami usulkan untuk diganti,” ujarnya.
Kiai penyandang gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Surakarta itu menyampaikan, pesantren telah banyak melahirkan ulama besar nusantara dan tetap konsisten menerangi jagat raya dengan keilmuannya. Menurutnya, perjuangan pesantren sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Negara Indonesia.
“Lebih dari satu abad, masyayikh dari masa ke masa istiqomah membangun nusa dan bangsa, sebelum NKRI berdiri hingga sekarang,” terangnya.
Koordinator Nasional (Kornas) Gerakan Nasional Ayo Mondok tersebut menyampaikan bahwa Pondok Tremas juga mendapat undangan secara khusus untuk menghadiri perayaan 1 Abad NU tersebut. “Saya InsyaAllah akan hadir di acara puncak 1 Abad NU,” tandasnya.