Kyai Fuad : Santri Harus Dapat Memanusiakan Manusia

0
1606

TremasNabi Muhammad Saw telah memberikan teladan kepada umatnya untuk selalu memanusiakan manusia. Dalam arti ketika bergaul dengan masyarakat, Seseorang harus mengerti dan menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi masyarakat disekitarnya.

Demikian disampaikan oleh Pengasuh Pondok Tremas Pacitan KH.Fuad Habib Dimyathi  dalam acara haflah akhiriddirosah dan wisuda purna belajar santri Pondok Tremas. Senin malam (8/6).

Bila telah terjun di masyarakat dan menjadi seorang panutan, kata kyai fuad. santri terlebih dahulu harus belajar mengamati dan mengerti sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Dicontohkan. Saat ada orang yang meminta bantuan doa bagi masalah yang tengah dihadapinya , santri harus dapat membantu dengan mengukur kemampuan masyarakatnya tersebut. Dalam arti solusi yang diberikan jangan sampai memberatkanya.

Umpamane, Ojo nganti enek uwong njaluk dungo marang awakmu, malah mbok ke’i amalan kon moco surat yasin ping 1000 sak lungguhan ( contoh , jangan sampai ada orang yang meminta doa, kalian disuruh membaca surat yasin sebanyak 1000 kali dalam satu waktu), itu namanya kalian tidak memanusiakan manusia ” demikian kata kyai fuad mengingatkan.

Santri yang bijak pasti tidak akan pernah menganggap manusia sama seperti dirinya. Namun dapat menghargai dan mengukur seberapa besar kemampuan manusia disekitarnya.

Di hadapan santri dan wali santri, Kyai Fuad juga mengingatkan peran penting orang tua untuk turut andil dalam menyempurnakan akhlak putra-putrinya. Seperti itu pula seorang pangajar, tidak hanya sekedar mengajarkan keilmuan tetapi bagaimana memberikan contoh akhlak yang baik dan meluruskan akhlak anak didiknya.

Selain itu, pengasuh kembali menyampaikan tentang tidak adanya batasan dalam menuntut ilmu. Menurut beliau mencari dan mempelajari ilmu tidak hanya sampai pada sebuah tingkatan tertentu. Namun mulai sejak lahir hingga ajal menjelang.

Pada kesempatan tersebut, secara khusus santri yang diwisuda dibaiat oleh pengasuh. Baiat atau janji untuk menegakkan kalimah Laa ilaha illallah dimanapun kelak santri itu berada.

Wisuda purna belajar diikuti oleh 170 santri kelas III Madrasah Aliyah Muadalah dan 11 mahasantri Ma’had Aly Attarmasi.