Kandungan Ibadah dalam Tradisi Maulid

0
1820

Memasuki bulan Rabi’ul Awal atau yang dikenal orang jawa dengan “bulan mulud”, ada tradisi yang senantiasa dilestarikan oleh sebagian umat Islam, yaitu tradisi baca Al-Barjanzi atau Burdah dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Tradisi ini biasanya diselenggarakan dari rumah kerumah secara bergiliran, atau di masjid-masjid maupun mushalla, dengan cara membaca shalawat secara bersama-sama dimana salah satu dari yang hadir membaca Al-Barjanzi tersebut, sedangkan yang tidak membaca dianjurkan menjawab dengan bacaan shalawat.Setelah acara usai dilanjutkan dengan jamuan makan bersama. Entah makanan itu berupa maknan ringan, snack, ataupun lainnya. Kadang kala juga hanya sekedar minuman teh atau kopi.

Semarak membaca Al-Barjanzi ini tiada lain bertujuan untuk bershalawat, memanjatkan doa untuk Nabi Muhammad sebagai nabi yang telah memberi perubahan dari jaman kegelapan jahiliyah menjadi jaman pencerahan Islam. Meskipun doa kita sebagai hamba tidak dibutuhkan Rasulullah saw, mengingat posisinya sebagai makluk yang paling utama, tetapi bagi kita doa itu sendiri adalah ibadah. Sebagaimana hadits riwayat dari Nu’man Bin Basyir Radliyallahu Anhu, إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَة  Doa adalah ibadah yang berpahala.

Dalam penyelenggaraan membaca Al-Barjanzi tersebut menyimpan beberapa macam ibadah, diantaranya adalah, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, bersedakah berupa makanan, berdoa dan mendoakan, mengingat perjuangan para pendahulu dengan maksud dan tujuan mengambil hikmah dan pelajaran dari masa mereka.

Tentunya dibalik semua ibadah-ibadah diatas ada keberkahan dan anugerah yang akan diterima jika memang menjalankannya tulus karena mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hadits berikut memberi penjelasan mengenai keutamaan membaca shalawat, sebagaimana riwayat sahabat Ibnu Mas’ud Radliyallahu Anhu,

إِنَّ أَوْلَى اَلنَّاسِ بِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ, أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً

Orang yang paling utama berada denganku kelak di hari kiamat adalah mereka yang banyak membaca shalawat kepadaku.

Sungguh keberkahan tiada tara bagi siapa saja umat muslim diantara mereka yang senantiasa memperbanyak membaca shalawat kecuali balasan pahala dari Allah Subhanu Wa Ta’ala, dengan menempatkannya bersama Nabi Muhammad.

Maka di bulan rabi’ul awal ini kita senantiasa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad dan banyak mengerjakan ibadah-ibadah sunnah dengan maksud dan tujuan mendapat keberkahan dan rahmat serta pertolongan sari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (NU Online)