Gus Luqman: Kitab Kuning, Warisan Luhur yang Terus Relevan di Pondok Tremas

0
41
Gus Luqman

Dalam acara Khataman Kubro dan Ikhtitamunnasyatot yang penuh berkah di Pondok Tremas, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, KH. Luqman Harist Dimyathi, kembali menegaskan komitmen pesantren dalam menjaga dan melestarikan warisan keilmuan Islam, khususnya kitab kuning atau kitab turats.

“Kitab-kitab turats adalah sumber ilmu yang tak ternilai harganya. Bahkan, para akademisi dan peneliti masa kini pun merujuk pada kitab-kitab ini sebagai referensi utama dalam kajian keagamaan,” ungkap KH. Luqman dihadapan para santri, Senin (17/02/2025).

Dirinya mencontohkan bagaimana metode terjemah yang baik dan mendalam bersumber dari kitab-kitab turats. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi keilmuan yang diwariskan oleh para ulama terdahulu tetap relevan dan menjadi landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa kini.

Gus Luqman juga menegaskan bahwa Pondok Tremas akan terus berupaya menjaga dan mengembangkan tradisi pengkajian kitab kuning hingga tiga abad mendatang. Dirinya mengajak seluruh pesantren di Indonesia untuk bersama-sama melestarikan warisan luhur ini.

“Kami yakin, para ulama terdahulu akan terus melimpahkan keberkahan kepada kita semua melalui wasilah ilmu yang mereka wariskan,” tutur Gus Luqman.

Dalam acara Khataman Kubro tersebut, salah satu kitab yang dikhatamkan adalah Fathul Qorib Al Mujib, sebuah kitab yang telah menjadi rujukan utama dalam kajian fikih di berbagai belahan dunia. Gus Luqman juga menyebutkan nama Syeikh Mahfudz bin Abdullah At-Tarmasi, seorang ulama besar yang lahir dan dibesarkan di Pondok Tremas, yang karya-karyanya telah mendunia.

“Kami meyakini, melalui wasilah para ulama, khususnya KH. Mahfudz At-Tarmasi, Allah SWT akan melimpahkan keberkahan dan keridhaan-Nya kepada kita semua,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Gus Luqman berpesan kepada para santri dan hadirin untuk terus bersemangat dalam menimba ilmu agama dan berkhidmah kepada agama dan bangsa.

“Mari kita terus mengaji, mengaji, dan mengaji. Jadikan ilmu yang kita peroleh sebagai bekal untuk mengabdi kepada masyarakat dan memperkuat agama Allah,” pungkasnya.