Tremas – Momen reuni selalu menyisakan kenangan dan cerita manis bagi para alumni. ada nasihat dan kesan mendalam yang akan selalu diingat oleh para alumni Pondok Tremas Pacitan.
Pengasuh KH Luqman Harits menyampaikan pesan khusus untuk para alumni Pondok Tremas yang melakukan reuni. Pesan ini ditulis kembali oleh peserta reuni Ust Jamaludin Al Ghozi pada dinding Facebooknya “ Ghozi Qur’ani”, Jum’at (25/12) malam.
“Pondok Tremas adalah rumah keduamu. Karena kau kenal Allah disini, guru yang bisa mengantarmu sowan kepada Allah, saya bangga disambangi alumni, kayak disambangi anak, merasa seperti orang tua diakui anak,islam nusantara islam pesantren” tutur Kiai Luqman.
Bila diartikan, pesan itu mempunyai arti mendalam. Pondok Tremas merupakan rumah kedua bagi para santrinya. Bagaimana tidak, di tempat inilah para santri mengenal tuhan dan mengerti arti kehidupan. maka ini menjadikan hubungan kiai dengan santri tidak akan pernah putus. Kiai tetap menjadi guru dan santri tetap menjadi murid. Maka sudah sepatutnya seorang santri untuk selalu ingat dengan tidak melupakan almamater tercintannya.
Sementara itu, alumni berakun “ Yo Ben Ati “ membagikan tulisan berisi kutipan pesan “ Reuni adalah kembali seperti kita masih tadris di tremas, kita datang untuk melepas baju, simbol, status atau ego masing-masing. Kita datang untuk satu kata dan satu bahasa demi ukhuwah attarmasiyah ( KH Luqman Harits Dimyathi)”.
Pesan ini mengandung arti bahwa para alumni datang ke Tremas dengan predikatnya sebagai santri. Karena dalam dunia pesantren istilah alumni hanya menunjuk pada batasan waktu formal belaka,dimana seorang santri pernah belajar di sebuah pesantren.
Meskipun telah menjadi alumni, seseorang akan tetap menjadi santri. bukan sebagai kiai, akademisi, politisi, birokrat bahkan pengusaha seperti yang telah berhasil disandangnya saat ini.