Gema takbir terdengar dari saentaro wilayah Pacitan. Namun yang menarik perhatian masyarakat ialah beberapa usungan kreasi yang dibawa oleh santri dan masyarakat Desa Tremas.
Ustadz Agus Salim menuturkan Pondok Tremas Pacitan telah mempelopori kegiatan takbir keliling sejak tiga dekade lalu. Pada mulanya takbir keliling hanya diikuti oleh para santri Pondok Tremas. Namun pada perkembangannya masyarakat Desa Tremas juga ikut serta meramaikannya.
“Tarling (baca,:takbir keliling) adalah acara tahunan di Pondok Tremas yang awal mulanya diadakan sekitar tahun 1970. Dimana saat itu kepemimpinan Pondok Tremas diasuh oleh Kiai Habib Dimyathi,” tutur pria yang kini menjadi Rais Syu’un Annasyathot Pondok Tremas itu. Selasa malam (21/8).
Tujuan takbir keliling disamping untuk memperkuat ukhuwah islamiah, juga sebagai sarana dakwah umat Islam. Masyakarat juga menyambutnya dengan sangat positif. Sebagai buktinya, tidak jarang banyak masyarakat yang datang menyaksikan, tidak hanya dari dalam Pacitan bahkan dari luar Pacitan.
Masih menurut Ustadz Agus Salim, sebagai warisan kearifan lokal Pondok Tremas, takbir keliling ini akan terus dipertahankan dan pelaksanaannya akan lebih ditingkatkan kembali. Utamanya dalam segi ketertiban.
Tidak bisa dipungkiri, dilihat dari banyaknya pengunjung yang menyaksikan kemeriahan takbir keliling ini, berpotensi menjadi salah satu tujuan wisata religi saat malam hari raya idul adha tiba. (M Ma’sum-Yasin Nur Alim)