Tremas – Usai melalukan shalat gerhana matahari, santri Pondok Tremas tidak ingin melewatkan begitu saja momen yang terjadi 33 tahun sekali itu. mereka menyaksikan gerhana matahari total (GMT) melalui siaran TV yang disediakan pengurus pondok di halaman Asrama Al Kautsar.
Sebagain para santri juga melihat langsung ke arah matahari dengan tanpa menggunakan kacamata khusus. Mengingat GMT merupakan kejadian yang sangat langka. Bisa dikatakan hanya sekali seumur hidup.
Shalat Gerhana Matahari (Shalat Kusuf) berjamaah telah digelar di Masjid Pondok Tremas Pacitan dengan Khatib, Ust Mahmudi dan Imam Ust Dzulkifli, Rabu pagi (9/3). Diikuti oleh seluruh santri putra-putri dan masyarakat sekitar desa Tremas.
Dalam khutbah yang dibacakan khatib, para santri dihimbau untuk menggunakan kesempatan langka ini untuk bermuhasabah, menginstropeksi diri sendiri. Sudahkah doa, takbir, dan sedekah kita berada di jalan yang benar.
Gerhana merupakan peristiwa alamiah sebagai bagian dari gerak harmonis sistem Tata Surya yang luar biasa.
Peristiwa gerhana matahari total ini merupakan momentum tepat bagi kita semua untuk merenungkan dahsyatnya kekuasaan Penguasa Alam Raya ini. Ini juga momentum seorang hamba untuk mengagungkan Tuhannya, meningkatkan kualitas penghambaan, dan membantu sesama.