Santri Tremas Diberi Penguatan Ideologi Pancasila

0
866

Tremas- Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, KH Luqman Harist Dimyathi Mengatakan Pondok Tremas siap menjadi garda terdepan jika ada yang menantang Ideologi Pancasila di Indonesia.

“Siapapun orangnya yang menantang Pancasila, Pondok Tremas ada di barisan terdepan,” katanya, Ahad (23/10/2022).

Dirinya menegaskan Pancasila sudah final apalagi di lingkungan Pesantren Tremas. Menurutnya, dari beberapa tokoh yang menerima azas Pancasila adalah alumni dari Pondok Tremas diantaranya adalah Kiai Hamid dan Kiai Maksum.

“Saya tegaskan tokoh yang menerima Pancasila adalah alumni dari Tremas,” tandasnya.

Sementara Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI), Prof. Yudian Wahyudi menegaskan peran santri selalu dan akan tetap strategis dalam pembangunan peradaban bangsa.

“Jadi begini, supaya kalian tahu betapa hebatnya Pancasila ini, kalau kita masih memaknai Pancasila,” ujarnya saat sosialisasi Pancasila dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 di Perguruan Islam Pondok Tremas Ahad (23/10/2022).

Mantan ketua Ikatan Alumni Pondok Tremas (IAPT) itu menjelaskan, kemerdekaan Indonesia pada umumnya dimotori oleh tokoh-tokoh muslim bergerak menjadi nasionalisme.

“Salah satunya melalui sumpah Pemuda masuklah agama-agama yang lain jadi tokoh-tokoh semua pemuda itu terdiri dari berbagai agama ragam suku bangsa Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan yang terbaik dan terhebat di sepanjang sejarah umat manusia.

“Mengapa saya katakan demikian yang pertama karena proklamasi kemerdekaan kita ini terjadi di tengah perang dunia kedua perang terbesar dalam sejarah umat manusia yang melibatkan teknologi militer,” imbuh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2016-2020 itu.

Dirinya juga menekankan kepada para santri untuk mencontoh para pejuang bangsa Indonesia termasuk para pendiri Pondok Tremas. Berangkat dari sejarah perjuangan santri untuk kemedekaan bangsa.

“Jaka dulu berjuang melawan penjajah, maka peran santri saat ini adalah harus perkuat kemampuan dibidang keilmuan dan teknologi,” terangnya.

Redaktur : Zaenal Faizin