Tremas: Bulan suci ramadhan akan berakhir dalam beberapa jam lagi, selanjutnya akan segera tiba malam hari Raya Idul Fitri. Begitu istimewanya malam hari raya , salah satu kyai sepuh berpesan kepada para santrinya tentang amalan sunah di malam hari raya.
Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem rioyo loro, kanthi sholat ba’diyah Isya’ rong rakaat ditambah sholat witir sak rakaat”.
“Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fithri dan Idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunah minimal dua rokaat setelah Isya’ dan satu rokaat witir”
Demikian Pesan yang pernah disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri Simbah KH. Abdul Karim (Mbah Manab) dan Sering kali disebutkan oleh KH.Maimoen Zubair Sarang Rembang dalam beberapa kesempatan, belum lama ini.
Beberapa keterangan tentang tuntunan saat malam hari raya tiba diantaranya sebuah Hadits mengatakan :
“Barang Siapa menghidupkan malam fithr dan malam adlha, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati (manusia)”.
Sebagian Riwayat lain menyebutkan :
“Barang Siapa mendirikan dua malam hari raya dengan mengaharap ALLOH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati (manusia)”.
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط.
عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه