Makam Lembu dan Semanten Ramai Diziarahi saat Lebaran

0
5160

Tremas – Makam masyayikh Pondok Tremas yang berada di maqbaroh Gunung Lembu Desa Tremas, Arjosari dan Makam Bukit Semanten, Pacitan pada libur hari raya idul fitri 1437 H ramai didatangi para peziarah. Kedua makam itu menjadi jujugan wajib para santri, alumni dan masyarakat, sebelum atau sesudah mereka melakukan silaturrahmi dengan para kiai di Pondok Tremas.

Menziarahi makam masyayikh merupakan kegiatan yang sangat bermakna. Selain untuk berdoa, melalui ziarah itu para peziarah sedang menunjukkan bahwa ada kerinduan terhadap figur seorang kiai. Ziarah juga sebagai cara memperkenalkan kepada generasi muda agar lebih mengenal figur kiai yang pernah berjasa bagi agama dan negara.

Para peziarah banyak melakukan tawassul atau memohonkan doa agar hajatnya terkabulkan, sebab para santri dan masyarakat meyakini bahwa para ulama dan kiai merupakan kekasih Allah SWT yang lebih dekat dengan-NYA

Di bukit Semanten,Pacitan, dimakamkan para kiai seperti KH Abdul Manan Dipomenggolo ( Wafat 1860) pendiri pertama Pondok Tremas Pacitan yang merupakan generasi pertama orang indonesia yang belajar di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Sedang di makam gunung lembu bersemayam para Kiai, Seperti KH Dimyathi, KH Abdurrozaq, KH Habib Dimyathi, KH Haris Dimyathi, KH Hasyim Ihsan, KH Toyyib Hasan Ba’bud, KH Mahrus Hasyim, dan para kiai Tremas yang lain.

Selain kedua makam itu, terdapat pula makam sesepuh pacitan, Simbah Yahudo. Makam ini terletak di pemakaman Desa Lorok, Nadirojo, Pacitan. Para peziarah tidak perlu khawatir arah jalan, karena didaerah tersebut banyak papan petunjuk menuju makam yang dibuat oleh masyarakat setempat.