Tremas-Komunitas literasi Soko Pena At-Tarmasie, Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan telah genap berusia 5 tahun. Kegiatan Anniversary ke-5 tersebut dipusatkan di gedung perpustakaan Attarmasie ini diikuti puluhan peserta yang terdiri dari santriwan dan santriwati pondok setempat. Tampak pula beberapa Alumni, Asatidz, dan Ustadzah.
Pembimbing Soko Pena putra, Syeftiyan Afat mengatakan, Soko Pena hingga sekarang mampu menjaga eksistensinya. Dan banyak generasi literasi yang lahir dari alumni yang telah merasakan manfaat dari Soko Pena.
“Ada keyakinan yang muncul bahwa nanti Soko Pena akan dibawa kemana. Dan itu sudah terbukti oleh pak Anwar Sanusi yang sekarang menjadi kontributor NU Online dari Pacitan” ujarnya, Ahad (13/08/2023).
Dirinya mengatakan, tentunya Soko Pena mengalami pasang surut yang mengiringi perjalanan selama lima tahun ini. Pasalnya, tidak mudah bagi sebuah organisasi atau komunitas kecil yang sedikit peminatnya. Apalagi komunitas ini seringkali diragukan kualitas dan hasilnya.
“Pertanda kehidupan itu hidup, itu seperti air yang bergelombang, ada naik turunnya” imbuhnya.
Disisi lain, Alumni angkatan pertama Soko Pena, Anwar Sanusi menyampaikan bahwa yang memiliki slogan Penyangga Literasi Santri ini diharap dapat menjadi jawaban di tengah derasnya keterbukaan informasi. Menurutnya, menjadi santri tidak hanya belajar tentang ilmu agama saja, akan tetapi harus bisa memahami berbagai jenis ilmu yang lain agar bisa menebarkan manfaat bagi orang banyak.
“Kita tidak serta merta menikmati euforianya saja, tapi kita semakin banyak tantangannya, kta harus bisa membaca keadaan dan situasi saat ini terutama juga pada literasi digital,” kata alumni yang sekarang menjadi kontributor NU Online Jatim itu.
Sementara Pembimbing Soko Pena putri, Zainul Millati menyampaikan Sejauh ini, Soko Pena menggelar latihan rutinan tentang teknik kepenulisan yang baik dan benar dengan penyaji materi dari beberapa ustadz dan alumni Pondok Tremas yang memiliki kompetensi di bidang tulis menulis. Seiring berjalannya waktu, komunitas kecil ini mulai merambah pada keterampilan yang lain, seperti sastra, literasi digital, dan sejenisnya.
“Jadwal kegiatan diantaranya, pelatihan jurnalistik, diskusi sastra & tokoh sastra. Dan selama 5 tahun ini telah menerbitkan buletin, majalah, antologi cerpen dan puisi, berita, resume kitab-kitab kuning,” jelasnya.
Sebagai informasi, Sokopena berdiri pada 28 Februari 2018 yang digagas oleh Panitia Perpustakaan At-Tarmasie saat itu. Hal itu bermula dari arahan oleh pegiat literasi alumni Pondok Tremas yang menjadi narasumber pada acara workshop Pelatihan Jurnalistik kala itu, diantaranya adalah, Direktur Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Iip Dzulkipli Yahya, Kontributor NU Online, Zaenal Faizin, penulis buku ‘Tremas Makkah Nusantara’, Imam Muhtar, penulis buku ‘Bunga Rampai dari Tremas’, Ahmad Muhammad, dan pengkaji sejarah, Ahmad Saufan.
Penulis: Azza Adilla