KH. Fuad Chabib Dimyathi, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, memberikan pesan mendalam kepada para santri yang diwisuda pada acara Haflah Akhiriddirasah dan Wisuda Kelas III Madrasah ‘Aliyah Salafiyah Mu’adalah Perguruan Islam Pondok Tremas, Rabu (19/02/2025). Beliau mengajak para santri untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT dan menjadikan ilmu yang diperoleh di Pondok Tremas sebagai bekal pengabdian kepada masyarakat.
“Wujudkan rasa syukurmu dengan kehidupanmu, dengan toto coro urip lan toto coro gesang (tata cara hidup dan tata cara menjalani kehidupan) di nusantara ini,” pesan Kiai Fuad.
Beliau menekankan pentingnya bagi santri untuk selalu mengingat identitas mereka sebagai santri Pondok Tremas dalam setiap langkah dan tindakan. “Kalau (gelar santri; red) hanya di pundak masih bisa lepas. Kalau saya anggap stempel santri itu melekat di jidat kalian, iso iso sambungkan kata ‘santri’ (bisa-bisa sambungkan kata ‘santri’) di setiap tindakan. Sehingga ketika kalian mau melangkah, ketika kalian mau berucap, ketika kalian mau mengerjakan sesuatu, kalian selalu ingat bahasa santri,” tuturnya.
Kiai Fuad juga menyampaikan doa dan restu dari seluruh pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas kepada para santri. Beliau menjelaskan salah satu tradisi unik di Pondok Tremas, yaitu mewajibkan santri kelas 3 Aliyah putra untuk berkhidmah di masyarakat selama bulan Ramadan sebelum kembali ke daerah masing-masing. Kegiatan ini bertujuan agar para santri dapat berinteraksi dan belajar dari masyarakat secara langsung.
“Selagi kalian berjalan di atas jalan dan rel Islam yang model pondok (bercirikan pondok) ini, insya Allah kami akan masih tetap mendoakan kalian. Kalian akan ber-mu’asyarah dengan masyarakat, ber-mu’asyaroh-lah yang baik, bergaulah dengan masyarakat yang ada di Sudimoro, ada di Donorojo, ada di Tegalombo, ada di Bandar, ada di Nawangan, di mana saja pelosok-pelosok kabupaten Pacitan ini,” ujarnya.
Kiai Fuad juga berpesan agar para santri terus mendalami ilmu dan menambah wawasan setelah lulus dari pondok. Beliau mendorong para santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik melalui kuliah maupun majelis taklim. “Tidak ada kata selesai dan tidak ada kata tamat untuk belajar. Yang penting belajar, belajar, belajar, dan belajar,” tegasnya.
Beliau menyampaikan terima kasih kepada para wali santri atas dukungan dan doa mereka selama ini, serta memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan selama mendidik putra-putri mereka. “Saya jadi saksi pada malam hari ini, karena aku wis matur (saya sudah mengatakan) yang 5-6 tahun kalian belajar di sini, anak-anak kalian mendapatkan keilmuan, yakin sedikit sekali keilmuan yang diberikan oleh pondok ini kepada kalian. Maka dari itu teruslah belajar,” ujarnya.
Kiai Fuad berharap ilmu yang telah diberikan oleh Pondok Tremas dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi para santri dalam mengarungi kehidupan dan mengabdi kepada masyarakat.