Tremas– Pengasuh Pondok Tremas Pacitan KH Fuad Habib Dimyathi bersyukur dan menyambut baik hadirnya alat pendeteksi virus Covid-19, GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Alat pendeteksi cepat, akurat dan murah ini hadir untuk mempercepat pencegahan Covid-19 di Pondok Tremas Pacitan.
“Haadza min fadli rabbi. Ini anugerah yang maha kuasa. Dari keilmuan Allah SWT yang diberikan kepada hambanya pada masa pandemi. Ini produk pribumi Gus ya. Ini produk pribumi. Subhanallah. Haadza min fadli rabbi,” kata Kiai Fuad dalam acara launching GeNose Covid-19 di aula Pondok Tremas. Selasa malam (23/2).
Menurut Kiai Fuad, hadirnya alat pendeteksi virus ini sebagai salah satu ikhtiar mencegah penyebaran covid-19. Utamanya di lingkungan Pondok Tremas. Sehingga akan mempermudah dan membantu para pengurus pondok untuk mencegah penularan covid-19.
“Kita tidak boleh tidak harus berikhtiar, dungo (berdoa) dan selanjutnya Allahumma monggo kerso,” pesan Kiai Fuad.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini, ungkap Kiai Fuad, terjadi karena ada sebab-musababnya. Begitu juga virus Covid-19 yang tengah melanda dunia.
“Ketika sebab musababnya sakit itu konangan (terdeteksi), maka perlu kita hindari,” ungkapnya.
Kiai Fuad juga berpesan, walaupun sudah ada alat pendeteksi cepat ini, kita harus selalu mematuhi protokol kesehatan dan tidak boleh lengah dengan virus Covid-19. Sebab virus ini masih terus mewabah.
“Jauh-jauh hari sebelumnya memang sudah ada warning tentang masalah pandemi. Cuma kita itu kadang-kadang lengah. Kita kadang-kadang gawe gampang lan nyepelekake,” ungkapnya.
Kiai Fuad menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memfasilitasi hadirnya GeNose di Pondok Tremas ini. Utamanya kepada Satkor Covid-19 Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI-PBNU) yang bekerjasama dengan UGM.
“Mudah mudahan, lewat GeNose ini, kita menjadi lebih sehat. Dan kita bisa berbuat baik untuk santri-santri kita, lingkungan kita dan untuk masyarakat kita,” kata Kiai Fuad.
Acara launching alat pendeteksi GeNose ini dihadiri langsung oleh Ketua Satkor Covid-19 RMI PBNU, Gus Ulun Nuha.
Pada kesempatan ini, Gus Ulun menjelaskan banyak hal terkait ikhwal covid1-19 yang melanda dunia. Tak terkecuali melanda pesantren. Sehingga Covid ini harus terus dikendalikan penyebaranya. (Media Watch Attarmasi)