Suasana haru dan bahagia menyelimuti acara Haflah Akhiriddirasah dan Wisuda Kelas III Madrasah ‘Aliyah Salafiyah Mu’adalah Perguruan Islam Pondok Tremas, Arjosari, Pacitan, Rabu (19/02/2025). KH. Nurhadi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Pandansari, Batang, sekaligus perwakilan wali santri, menyampaikan pesan yang menyentuh hati tentang pentingnya ilmu dan keberkahan Pondok Tremas.
Mengawali sambutannya, Kiai Nurhadi, yang juga ayahanda dari Muhammad Haidar Izzulhaq, berbagi kenangan manis saat aktif dalam kegiatan dekorasi di pondok. Beliau mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para masyayikh dan ustadz yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang mendidik putra-putri mereka selama bertahun-tahun.
“Sebagai wali santri, kami tidak dapat membalas kebaikan para masyayikh dan ustadz. Ilmu itu lebih berharga dari dunia seisinya,” tutur Kiai Nurhadi dengan suara bergetar.
Beliau juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan putra-putri mereka selama menimba ilmu di Pondok Tremas. “Kami mohon dengan setulus hati agar para ustadz dan ustadzah sudi memberikan maaf dan restu kepada putra-putri kami,” pintanya.
Kiai Nurhadi berharap ilmu yang telah didapatkan dari Pondok Tremas dapat menjadi bekal yang tak ternilai harganya bagi para santri dalam mengarungi samudra kehidupan, baik dalam lingkup pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Beliau juga berpesan agar para santri senantiasa memberikan kontribusi positif di rumah dan menjadi suri teladan yang baik bagi lingkungan sekitar.
Kisah inspiratif tentang seorang santri dari Tegal yang akhirnya menjadi ulama besar setelah berkhidmah di pondok menjadi pengingat akan pentingnya pengabdian dan keikhlasan dalam mencari ilmu. Kiai Nurhadi juga berpesan agar para alumni Pondok Tremas senantiasa menjaga nama baik almamater dan menjadi teladan yang baik di mana pun mereka berada.
Sebagai penutup, Kiai Nurhadi menyampaikan pesan yang menyentuh hati kepada para santri yang akan melanjutkan khidmah di pondok. “Laksanakan khidmah dengan ikhlas. Saya yakin, khidmah adalah adab, dan adab itu lebih tinggi daripada ilmu,” pesannya.