Fuad Fadli, alumni Perguruan Islam Pondok Tremas tahun 2012 asal Desa Widoro, Pacitan, telah membuktikan bahwa ilmu yang didapat di pesantren dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata, khususnya di bidang pertanian. Melalui usaha pertaniannya, Halwa Tani, Fuad tidak hanya sukses secara ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya para petani.
Dalam wawancara eksklusif dengan Pondoktremas.com, Fuad menceritakan perjalanan panjangnya membangun Halwa Tani. Ia mengawali usahanya dengan modal semangat dan ilmu yang diperoleh selama mondok di Tremas. “Ilmu yang saya dapatkan di Tremas, terutama tentang pentingnya bekerja keras, mandiri, dan selalu berinovasi, sangat membantu saya dalam membangun usaha ini,” ungkap Fuad, jum’at (22/11/2024).
Menerapkan Nilai-nilai Pesantren dalam Usaha
Nilai-nilai yang didapat selama mondok di Tremas, seperti kejujuran, amanah, dan gotong royong, terus dipegang teguh oleh Fuad dalam menjalankan usahanya. Ia selalu berusaha untuk memberikan produk-produk pertanian yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Fuad juga aktif dalam memberikan edukasi kepada petani tentang pentingnya pertanian yang berkelanjutan.
“Saya ingin agar pertanian di Pacitan bisa semakin maju dan mandiri. Untuk itu, kita perlu terus belajar dan berinovasi,” ujar Fuad.
Tantangan dan Inovasi di Dunia Pertanian
Fuad mengakui bahwa menjalankan usaha pertanian tidaklah mudah. Ia kerap dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti serangan hama penyakit, perubahan iklim, dan persaingan bisnis yang semakin ketat. Namun, ia tidak pernah menyerah.
“Setiap tahun, tantangannya selalu berbeda. Untuk itu, kami terus berinovasi dengan mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan petani,” ungkap Fuad.
Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Halwa Tani adalah dengan memberikan edukasi kepada petani secara langsung. Fuad dan timnya sering turun ke lapangan untuk memberikan pelatihan dan konsultasi kepada petani.
Kemitraan dengan Petani
Fuad juga sangat menekankan pentingnya kemitraan dengan petani. Ia membangun hubungan yang erat dengan para petani, baik secara individu maupun kelompok tani.
“Kami ingin petani menjadi mitra kerja kami. Kami akan terus mendukung mereka agar bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen,” tegas Fuad.
Harapan untuk Masa Depan
Fuad berharap agar semakin banyak alumni Tremas yang mengikuti jejaknya untuk membangun usaha sendiri. Ia yakin bahwa dengan semangat kewirausahaan yang tinggi, alumni Tremas dapat menjadi motor penggerak pembangunan di daerahnya masing-masing.