Alumni Tremas Sukses Kembangkan Konveksi Berbasis Nilai Pesantren

0
12
Oky Dwianto (40), alumni tahun 2006.
Oky Dwianto (40), alumni tahun 2006.

Semangat kemandirian dan nilai-nilai luhur yang didapat selama menimba ilmu di Perguruan Islam Pondok Tremas terbukti menjadi modal berharga bagi para alumninya. Salah satunya adalah Oky Dwianto (40), alumni tahun 2006 yang kini sukses mengembangkan usaha konveksi di Komplek wisata Goa Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.

Kisah sukses Oky bermula dari keprihatinannya melihat potensi wisata lokal yang belum maksimal terakomodir dalam produk cinderamata, khususnya kaos. Pada tahun 2013, bersama sang istri yang berjualan kaos wisata, Oky melihat peluang untuk memproduksi kaos dengan desain otentik Pacitan. Keterbatasan supplier yang bersedia memproduksi desain khusus dalam skala kecil mendorong Oky untuk belajar sablon secara otodidak, memanfaatkan berbagai sumber seperti teman dan platform YouTube.

“Awalnya saya berpikir, kalau orang lain nggak mau bantu, kenapa nggak coba buat sendiri?” kenang Oky, dikatakannya kepada redaksi pondoktremas.com, Jum’at (18/04/2025)

Dengan tekad dan kemauan belajar yang kuat, pesanan sablon dari lingkungan sekitar mulai berdatangan. Hingga tahun 2017, modal yang terkumpul cukup untuk membeli mesin jahit dan peralatan konveksi lainnya, menandai keseriusan Oky dalam mengembangkan usaha. Kini, usahanya melayani berbagai pesanan, mulai dari kaos wisata, seragam komunitas, hingga produksi skala besar.

Nilai-nilai pesantren, seperti kedisiplinan, kesabaran, kerja keras, dan terutama kejujuran, menjadi fondasi kuat dalam menjalankan bisnisnya. “Nilai-nilai yang saya dapat selama di Pondok Tremas sangat membentuk cara saya menjalankan usaha. Bukan cuma soal bisnis, tapi juga cara memperlakukan orang,” ungkap Oky. Prinsip kejujuran diterapkan dalam segala aspek, mulai dari informasi produk, transparansi harga, hingga menjaga kualitas. Baginya, kebenaran adalah modal utama dalam berbisnis.

Hubungan dengan karyawan pun dibangun dalam bingkai ukhuwah, bukan sekadar relasi atasan dan bawahan. Oky menekankan kerja sama tim dan saling menghargai, mencontohkan kehidupan di pondok yang penuh kebersamaan dan tanggung jawab kolektif.

Selain ilmu agama, pengalaman berorganisasi di Pondok Tremas, seperti Pramuka dan organisasi daerah, turut membekali Oky dengan soft skill kepemimpinan, kerja sama tim, manajemen waktu, dan penyelesaian masalah yang sangat relevan dalam dunia wirausaha.

Inovasi menjadi kunci perkembangan usaha konveksi Oky. Ia menyadari pentingnya teknologi dan digitalisasi. Sejak awal merintis, ia telah memanfaatkan platform online, mulai dari Facebook hingga website sederhana. Kini, ia aktif di TikTok dan Instagram untuk menjangkau konsumen masa kini. Bahkan, Oky merilis aplikasi pelacak pesanan online, “Lacak Order,” yang memungkinkan pelanggan memantau status produksi secara real-time. Tim internalnya juga menggunakan aplikasi “Progress” untuk memastikan alur kerja yang efisien dan transparan.

Bagi Oky, kesuksesan usaha bukan hanya soal omset, tetapi sejauh mana usaha tersebut memberikan manfaat bagi banyak orang. Saat ini, ia mempekerjakan 10 karyawan dan berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha yang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Sebagai alumni Pondok Tremas, Oky masih aktif menjalin hubungan dengan lingkungan pesantren dan dipercaya menjadi bagian dari badan amal dan usaha di tingkat kecamatan. Ia memegang teguh pelajaran tentang keikhlasan, kebersamaan, dan kebermanfaatan yang didapat dari pondok.

“Bagi saya, peran pengusaha Muslim dalam ekonomi umat itu sangat penting. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk kuat dalam aspek ibadah, tapi juga dalam hal ekonomi,” tegas Oky. Ia percaya bahwa bisnis harus memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, terutama di lingkungan sekitar.

Kepada para santri dan alumni pesantren yang berminat berwirausaha, Oky berpesan untuk berani mandiri, adaptif terhadap peluang, dan terus mengembangkan diri. “Jangan pernah ragu untuk memulai usaha karena kita sudah dibekali dengan ilmu dan nilai-nilai penting dari pesantren,” pungkasnya.

Visi Oky ke depan adalah membangun perusahaan semi-garmen yang tidak hanya menerima pesanan konveksi, tetapi juga mampu memproduksi produk dengan brand sendiri yang diterima pasar luas. Dengan semangat dan nilai-nilai pesantren yang terus dipegang, Oky Dwianto membuktikan bahwa kesuksesan duniawi dapat diraih seiring dengan keberkahan ilmu dan akhlak yang ditanamkan di Pondok Tremas.