Gus Mus’ab: Haul Mbah Manan, Gerbang Ungkap Khazanah Sejarah Ulama Pacitan

0
32
Gus Mus'ab Muhammad Mahfudz
Gus Mus'ab Muhammad Mahfudz

Cucu K.H. Abdul Manan Dipomenggolo, Gus Mus’ab Muhammad Mahfudz, menyampaikan bahwa peringatan Haul Pacitan bukan sekadar tradisi, melainkan momentum penting untuk menggali lebih dalam kekayaan sejarah dan sanad para ulama yang bersemayam di bumi Pacitan. Hal ini disampaikan dalam acara ‘Dampar Simbah’ haul ke-168 K.H. Abdul Manan Dipomenggolo di Masjid Baitul Millah, Desa Semanten, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Selasa (22/04/2025).

Gus Mus’ab mengungkapkan bahwa masih banyak kisah dan jejak para ulama Pacitan yang belum terungkap secara luas. Beliau mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan catatan sejarah, cerita tutur, serta peninggalan-peninggalan berharga dari para alim ulama Pacitan. Pihaknya membuka diri bagi siapapun yang memiliki informasi terkait K.H. Abdul Manan maupun kiai-kiai lainnya di Pacitan untuk berbagi pengetahuan.

“Agenda mengulik cerita sejarah Syekh Abdul Manan untuk mengenal beliau masih terkubur banyak sekali sejarah yang terkubur. Silakan memberitahukan kepada kami jika mengetahui karya-karya Mbah Abdul Manan,” ajaknya.

Gus Mus’ab menuturkan bahwa inisiatif menjadikan haul Mbah Abdul Manan sebagai wasilah pengungkapan sejarah ini telah dirintis sejak tahun 2014-2015. Beliau bersyukur bahwa melalui kegiatan haul, terjalin silaturahmi yang erat dengan keluarga besar Mbah Soleh Tambak Agung, yang ternyata menyimpan informasi penting mengenai K.H. Abdul Manan.

Gus Mus’ab memberikan contoh betapa besar pengaruh K.H. Abdul Manan, hingga beberapa muridnya selalu menjadikan Pacitan sebagai kiblat ilmu. Bahkan, nisbat “Kiai Pacitan” melekat pada makam salah satu murid beliau, Mbah Soleh.

Lebih lanjut, Gus Mus’ab menjelaskan bahwa agenda haul ini juga menjadi sarana yang efektif untuk menelusuri silsilah keilmuan (sanad) para ulama Pacitan. Beliau berharap, dengan terungkapnya berbagai kisah dan sanad ini, masyarakat akan semakin mengenal, menghargai, serta meneladani kekayaan sejarah Islam dan jasa-jasa para ulama yang telah berkontribusi besar di Pacitan.

“Lantaran haul Mbah Abdul Manan, alhamdulillah dari keluarga Mbah Soleh Tambak Agung itu mengetahui Simbah Abdul Manan, oh ada kiai dari Pacitan-Pacitan itu ternyata kota,” pungkasnya.