Tiga Jimat KH Habib Dimyathi untuk Santri Fata Al-Muntadlor

0
1350

Tremas- Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) KH. Muadz Harist Dimyathi melantik langsung kepengurusan baru Forum Alumni Santri Lulusan Fata Attarmasie (FALSAFAT) bersamaan dengan acara Muhadloroh 1 Fata Al-Muntadlor pada Kamis malam (16/06/2022).

Prosesi pelantikan tersebut diisi dengan pemindahan sorban dari pengurus lama kepada pengurus baru Falsafat, selanjutnya juga diadakan pemotongan tumpeng oleh Kamabigus dan diberikan kepada Ketua Gugus Depan (Gudep) 06.113 Pangkalan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Tremas, Ulil Albab Agma Pradana.

“Saya harap tidak hanya Pembina yang membimbing dari adik adik Fata Al-Muntadlor, tapi juga dari Kakak-Kakak Falsafat,” kata kyai penyandang julukan Jenderal Fata tersebut.

Dirinya mengatakan, dalam pembimbingan adik-adik dari Fata Al-Muntadlor tidak hanya Pembina atau Instruktur dari Gudep saja, akan tetapi bimbingan tersebut juga dari kakak-kakak Falsafat. Sebab, kalau hanya dari Pembina dan juga Instruktur bimbingan tidak maksimal.

“Semoga kakak Falsafat bisa mengemban amanah dengan baik dan juga bisa melaksanakan tugas-tugas dengan maksimal,” imbuhnya.

Sementara ketua Gudep, Ustadz Ulil Albab menyampaikan, anggota fata harus sering berdiskusi dengan kakak tingkatnya, karena mereka lebih banyak pengalaman. Selain itu juga harus selalu mengingat pesan dari pendiri Fata terdahulu.

“Almaghfurlah KH Habib Dimyathi membekali organisasi Fata Al-Muntadlor dengan tiga jimat yang dikenal dengan nama tri simbol Fata Al-Muntadlor. Kalian yang dari anggota baru akan mendapatkan jimat itu mana kala menghafal dan mengamalkannya,” kata pria asal Kota Tegal itu.

Ia menyampaikan bahwa Tri Simbol Fata itu adalah assaja’ah (pemberani), at-tawdlu’ (rendah hati), dan akhakul karimah (ahlak yang terpuji). Tiga jimat inilah yang menjadi landasan pembentukan karakter anggota Fata Al-Muntadlor dan bekal mengarungi dalam berorganisasi.

“Apabila kalian alumni Fata, maka kalian harus berani terjun di dunia organisasi. Jika tidak terjun untuk organisasi belum dikatakan sempurna,” pungkasnya.

Penulis: Dhimas Hary S.

Redaktur: Zaenal Faizin