Santri Tremas Jalani Imtihan dengan Penuh Optimisme

0
2135

Tremas– Imtihan (ujian) cawu III Madrasah Salafiyah Pondok Tremas Pacitan tahun pelajaran 1437 H resmi dimulai pada Selasa (3/5) kemarin. Ribuan santri mengikutinya dengan penuh semangat dan optimisme. Sebab Imtihan ini merupakan tolak ukur keberhasilan belajar santri selama setahun pelajaran.

Pengasuh Pondok Tremas KH Fuad Habib Dimyathi memotivasi dan mendorong para santri untuk tekun belajar dan berdoa. Dengan belajar sungguh-sungguh, insya allah para santri dapat menjalani imtihan dengan baik dan lancar.

Bismillah sinau tenanan, mutholaah tenanan, belajar tenanan. pokoe sing tenanan. Kita semua nyengkuyung, kita semua nirakati dan mendoakan kalian semua,” ungkap Kiai Fuad, Ahad malam (1/5) kemarin.

Imtihan di lingkungan Pondok Tremas Pacitan bukan sebatas seremonial ujian seperti pada lembaga sekolah umum lainya. Selain dengan tekun melakukan Takror (belajar bersama) sebagai bentuk usaha lahiriyah, para santri juga melakukan usaha bathiniah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti melakukan ziarah ke makam masyayikh, membaca rutinitas Asmaul Husna dan Shalawat.

Imtihan Cawu III akan digelar hingga dua minggu kedepan. Seperti data yang diterima dari Panitia Imtihan, imtihan diikuti oleh 2049 santri Madrasah Salafiyah. Mereka merupakan para santri Madrasah Salafiyah tingkat Tsanawiyah dan tingkat Aliyah. “Imtihan juga melibatkan 122 pengujii dan pengawas, terdiri dari pengasuh dan assatidz,” terang Ust Agus Nurhidayat, Sekretaris Majlis Ma’arif.

Imtihan dibagi menjadi dua bentuk, Imtihan tahriri (ujian tulisn) dan imtihan syafahi (ujian lisan). Para santri diwajibkan berada di dalam kelas, 5 menit sebelum imtihan berlangsung. Tiap hari para santri akan mengerjakan dua sampai tiga materi imtihan, tiap materi yang diujikan diberi alokasi waktu selama 60 menit.

Imtihan merupakan moment yang paling sakral di Pondok Tremas Pacitan. betapa tidak, sejak zaman dahulu pondok memberikan perhatian khusus kepada para santri dengan memberlakukan aturan yang ketat. Salah satunya santri tidak diperbolekan keluar dari komplek pondok. Tujuannya agar para santri benar benar berkonsentrasi pada imtihan yang sedang dijalaninya.

Teriring do’a, semoga para santri Pondok Tremas Pacitan dapat menjalani imtihan dengan sukses dan lancar. Amin.