Pesan Isra’ Mi’raj: Jangan Menyepelekan Shalat Lima Waktu

0
1115
Ustadz Muadzin saat menyampaikan pesan-pesan Isra' Mi'raj

Tremas- Santri Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Kamis malam (11/03/2021). Acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Walaupun demikian, kegiatan ini tetap berjalan dengan khusyuk sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan kali ini dilaksanakan di dalam komplek asrama, tepatnya di depan asrama Al-Manan bagi santri putra dan di halaman belakang asrama putri bagi santri putri. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya kegiatan serupa biasa dilaksanakan di halaman depan masjid. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat dan kekhusyukan para santri.

Peringatan Isra’ Mi’raj di Pondok Tremas tetap berjalan khusyuk walaupun dimasa pandemi seperti ini “Sudah menjadi tradisi turun temurun di Pondok Tremas, jadi bagaimanapun kondisinya acara tetap terlaksana seperti halnya pada masa pandemi ini.” tutur salah seorang pengurus, Ustadzah Fina Khofiyati.

Dalam hal ini, Santri kelas III Madrasah Aliyah menjadi pelaksana Kegiatan tersebut. Begitu juga pada kegiatan peringatan hari besar Islam yang lain atau mereka juga disebut dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI). Peringatan Isra’ Mi’raj ini merupakan kegiatan terakhir mereka sebelum purna belajar. Dalam kesempatan ini juga disampaikan beberapa pesan-pesan pengurus terhadap para santri.

“Sebagai seorang pemuda kalian harus punya keyakinan. Apabila orang tidak punya keyakinan maka tidak akan naik derajatnya. Apabila tidak punya derajat, maka tidak ada gunanya. Setelah belajar dari Pondok Tremas jangan sampai ilmu kalian di anggap cukup akan tetapi tambahlah keilmuan kalian.” kata ustadz Masrukhan, pembina PHBI dalam sambutnya.

Tampak santri putri saat mengikuti acara

Kegiatan ini dilaksanakan sederhana diikuti seluruh santri dan tidak melibatkan masyarakat dan tamu undangan dari luar. Pembicara diambil dari Ustadz senior di Pondok Tremas, Tampak Ustadz Muadzin asal pemalang sebagai pembicara pada kegiatan santri putri. Sedangkan pada kegiatan santri putra terdapat dua pembicara sekaligus yaitu Ustadz Imam Syafi’i asal Trenggalek dan Ustadz Ali Mufron M.Pd.I asal Tegal.

“Dalam mengkaji peristiwa Isra’ Wal Mi’raj ini kita harus sungguh-sungguh dan yakin agar tidak keliru dalam memahaminya.” tutur penceramah asal Trenggalek dan juga pengurus Pondok Tremas, Ustadz Imam Syafi’i.

“Isra’ Wal Mi’raj merupakan suatu peristiwa dimana diperintahkannya sholat fardhu lima waktu. Maka dari itu kita tidak boleh menyepelekan kewajiban sholat lima waktu.” pungkasnya (Anwar Sanusi/ Media Watch Attarmasi)