Santri Tremas Peringati Nuzulul Qur’an dengan Khataman dan Pengajian

0
1799

Tremas : Para santri di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Jawa Timur, bersama masyarakat desa setempat menggelar peringatan Nuzulul Qur’an, Rabu (16/7) malam, dengan mengkhataman al-Qur’an.

Majlis tahtim al-Qur’an para santri dan ustadz itu dimulai seja sore. Di bawah bimbingan Ustadz Hisbullah Tohir Ba’bud, lima santri berhasil mengkhatam al-Quran bilghaib (melalui hafalan) dan lima santri lainnya mengkhatamkannya binnadhar (dengan membaca mushaf).

Ust. Hisbullah Ba’bud yang lazim disapa Wan His berpesan kepada para santri yang telah khatam Al-Qur’an untuk selalu menjaga bacaan dan hafalan Al-Qur’anya di manapun berada. Menurutnya, menjaga hafalan Al-Qur’an jauh lebih berat daripada menghafalkanya.

Sementara itu, pengajian Nuzulul Qur’an digelar selepas shalat tarawih di halaman Masjid Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Panitia menghadirkan Kiai Wahib, penceramah dari Ponorogo Jawa Timur.  Dalam ceramahnya ia mengulas tentang keistimewaan kitab suci al-Qur’an sebagai mukjizat Rasulullah Muhammad SAW.

Menurutnya, Al-Qur’an, satu-satunya kitab yang sampai saat ini masih dipelajari dan diamalkan sebagai tuntunan  kehidupan umat Islam. Al-Qur’an yang diturunkan sejak 1400 tahun yang lalu kelak akan memberikan syafaat bagi setiap orang yang membaca dan mengamalkanya.

Seperti yang telah dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 185 bahwa al-Qur’an diturunkan pada pada bulan Ramadhan. Saat menerima wahyu yang pertama yakni surat al-Alaq ayat 1-5 Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.

Al-Qur’an yang diturunkan kala itu bukan dengan tulisan namun melalui suara-suara yang hanya dapat dipahami oleh Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur hingga yang terakkhir adalah ayat dari surat al-Maidah selama kurun waktu 22 Tahun 2 bulan 22 hari.

Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan menyediakan asrama khusus para santri yang ingin belajar Al-Qur’an baik secara binnadhar maupun bilghaib. Saat ini para santri yang belajar Al-Qur’an di bawah asuhan Ustadz Hisbulloh Tohir Ba’bud. Kelak Setelah khatam Al-Qur’an para santri akan memproleh ijazah dan sanad ilmu dan pengajaran Al-Qur’an yang bersambung dari almarhum Kiai Harir Bin Muhammad Betengan Demak dan Kiai Muntaha Al-Hafidz dari Kalibeber Wonosobo, Jawa Tengah